Pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan yang di pelopori oleh masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pembelajaran seumur hidup. Pendidikan ini bisa di sebut pendidikan non formal. Pendidikan ini muncul karena adanya kebutuhan masyarakat itu sendiri, akibatnya upaya-upaya menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat dewasa ini semakin marak. Pendidikan bermasyarakat menjadi sebuah gerakan.
Penyadaran masyarakat terus belajar sepanjang hayat dalam mengatasi tantangan kehidupan yang berubah-ubah dan semakin berat. Secara konseptual, Pendidikan berbasis masyarakat adalah model penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “ dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat “.Pendidikan dari masyarakat artinyapendidikan memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat. Pendidikan oleh masyarakat artinya masyarakat di tempatkan sebagai subjek/pelaku pendidikan, bukan objek pendidikan. Pada kontek ini, masyarakat di tuntut peran dan partisipasi aktifnya dalam setiap program pendidikan. Adapun pengertian pendidikan untuk masyarakat artinya masyarakat di ikut sertakan dalam semua program yang di rancang untuk menjawab kebutuhan orang.
Menurut Michael W. Galbraith, pendidikan masyarakat dapat di artikan sebagai proses pendidikan di mana individu-individu atau orang dewasa menjadi lebih berkompeten menangani keterampilan, sikap dan konsep mereka dalam hidup dan mengontrol aspek-aspek lokal dari masyarakat melalui partisipasi demokratis. Pendidikan berbasis masyarakat bekerja atas asumsi bahwa setiap masyarakat secara fitrah telah di bekali potensi untuk mengatasi masalahnya sendiri. Baik masyarakat kota, ataupun desa telah memiliki potensi untuk mengatasi masalah mereka sendiri berdasarkan sumber daya yang mereka miliki serta dengan memobilisasi aksi bersama untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Tujuan Pendidikan Berbasis Masyarakat biasanya mangarah pada isu-isu masyarakat yang khusus seperti pelatihan karir, konsumerisme, perhatian terhadap lingkungan pendidikan dasar, budaya dan sejarah etais, kebijakan pemerintah, pendidikan politik dan kewarganegaraan, pendidikan keagamaan, penanganan masalah kesehatan seperti korban narkotika, HIV/AIDS, dan sejenisnya. Dari sini dapat di tarik kesimpulan pemahaman bahwa pendidikan di anggap berbasis masyarakat jika tanggung jawab perencanaan hingga pelaksanaan berada di tangan masyarakat. Pendidikan non formal di selenggarakan oleh warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan dan berfungsi sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Contoh dari pendidikan berbasis masyarakat adalah pesantren.
Pesantren adalah salah satu model dari pendidikan berbasis masyarakat yang kebanyakan pesantren berdiri atas inisiatif masyarakat muslim yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kualitas pengetahuan anak didik di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar